Candi Barong, mungkin tidak sepopuler Candi Borobudur atau Prambanan, tetapi keindahannya yang tenang dan sejarahnya yang kaya membuatnya menjadi permata tersembunyi di antara situs-situs budaya di Indonesia.
Terletak di bukit perbukitan Gunung Merapi, candi ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan sekaligus kisah masa lalu yang menarik untuk diungkap.
Mengunjungi Candi ini bukan hanya tentang melihat bangunan kuno, tetapi juga tentang merasakan suasana spiritual dan keajaiban arsitektur yang ada sejak zaman dahulu.
Bagaimana bisa sebuah candi yang terletak jauh dari pusat keramaian mampu menyimpan begitu banyak keindahan dan nilai sejarah?
Sejarah Candi Barong
Candi Barong dibangun pada abad ke-9 atau ke-10 Masehi, pada masa Kerajaan Mataram Kuno yang kental dengan pengaruh Hindu. Candi ini didedikasikan untuk pemujaan Dewa Wisnu, dewa pemelihara dalam agama Hindu.
Nama “Barong” sendiri merujuk pada ornamen-ornamen candi yang menyerupai Barong, makhluk mitologi dalam budaya Bali yang diyakini sebagai pelindung dari roh jahat.
Meski Barong lebih dikenal dalam budaya Bali, keberadaannya di candi ini menunjukkan betapa luasnya pengaruh mitologi dan seni Hindu di Nusantara.
Pada masa kejayaannya, Candi ini mungkin merupakan tempat suci yang digunakan untuk berbagai upacara keagamaan. Namun, seiring berjalannya waktu dan pergantian kekuasaan, candi ini mulai ditinggalkan dan terlupakan.
Beruntung, pada abad ke-20, arkeolog mulai melakukan pemugaran dan penelitian sehingga Candi ini pun kembali mendapatkan perhatian dari masyarakat dan menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang berharga di Indonesia.
Arsitektur dan Desain Candi Barong
Jika kita berbicara tentang arsitektur, Candi inipun tidak kalah menakjubkan dibandingkan candi-candi lain di Indonesia.
Candi ini dibangun dengan gaya arsitektur Hindu yang khas, dengan struktur bangunan utama yang bertingkat-tingkat, yang menggambarkan Gunung Meru, gunung suci dalam kosmologi Hindu.
Setiap tingkatan candi memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kehidupan spiritual, mulai dari dunia bawah hingga dunia dewa-dewa di puncak.
Bangunan candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit, yang terkenal kokoh dan tahan lama. Meskipun candi ini tidak sebesar candi lain seperti Prambanan, detail arsitekturalnya sungguh memikat.
Ornamen yang terdapat pada dinding candi, termasuk relief-relief yang menggambarkan adegan dari kitab suci Hindu, menunjukkan keterampilan seni yang tinggi dari para pembuatnya.
Selain itu, di beberapa bagian candi, kita dapat menemukan patung-patung kecil yang ditempatkan dengan cermat, menambah kesan sakral dan megah pada bangunan ini.
Mitos dan Legenda Seputar Candi Barong
Setiap candi di Indonesia biasanya dikelilingi oleh berbagai mitos dan legenda, dan Candi Barong tidak terkecuali. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang Barong itu sendiri, yang dipercaya sebagai makhluk pelindung dari roh jahat.
Menurut cerita rakyat setempat, Barong yang dilambangkan dalam ornamen candi adalah penjaga kawasan tersebut dari pengaruh negatif dan ancaman yang tidak terlihat.
Ada juga cerita tentang asal-usul candi yang dikaitkan dengan pertempuran antara Barong dan Rangda, tokoh antagonis yang sering digambarkan dalam pertunjukan Barong di Bali.
Meskipun cerita ini lebih populer di Bali, kaitannya dengan Candi Barongpun menambah dimensi mistis dan spiritual dari situs ini.
Selain itu, masyarakat sekitar juga meyakini bahwa candi ini dihuni oleh makhluk halus yang menjaga kesuciannya.
Beberapa pengunjung bahkan mengaku mengalami pengalaman mistis saat berkunjung, seperti mendengar suara gamelan dari arah candi di malam hari atau melihat bayangan misterius.
Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, mitos dan legenda ini justru menambah daya tarik tempat ini sebagai tempat yang penuh misteri dan keajaiban.
Wisata Candi Barong
Bagi kamu yang ingin mengunjungi Candi ini, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui untuk memastikan perjalananmu berjalan lancar dan menyenangkan.
Pertama-tama, lokasi candi ini cukup mudah dijangkau dari Yogyakarta, dengan jarak sekitar 25 kilometer. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan untuk mencapai lokasi.
Rutenya cukup menantang, dengan jalan yang menanjak dan berkelok-kelok, namun pemandangan yang disajikan di sepanjang perjalanan akan membuatmu merasa sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Waktu terbaik untuk mengunjunginya adalah pada pagi atau sore hari, ketika matahari tidak terlalu terik.
Pada waktu-waktu ini, cahaya matahari yang lembut akan menambah keindahan candi dan sekitarnya, membuat pengalaman wisata semakin mempesona.
Jangan lupa untuk membawa air minum dan topi, karena meskipun candi ini berada di daerah perbukitan, cuaca bisa cukup panas, terutama di musim kemarau.
Setelah menikmati keindahan Candi ini, kamu juga bisa mengeksplorasi area sekitarnya yang kaya akan situs budaya lainnya.
Beberapa candi kecil dan tempat bersejarah lain berada tidak jauh dari Candi Barong, sehingga kunjunganmu akan terasa lebih lengkap dan berkesan.
Pelestarian dan Konservasi Candi Barong
Upaya pelestarian Candi merupakan tantangan yang terus berlangsung. Sebagai warisan budaya, candi ini harus dilindungi dari kerusakan alam maupun ulah manusia.
Pemerintah bersama dengan komunitas lokal telah melakukan berbagai langkah konservasi, termasuk pemugaran bagian-bagian candi yang rusak dan pembersihan area sekitar candi.
Namun, tantangan utama dalam pelestarian ini adalah faktor alam, seperti erosi dan pertumbuhan vegetasi yang bisa merusak struktur batuan candi.
Selain itu, keberadaan wisatawan juga perlu dikelola dengan baik agar tidak merusak keutuhan candi.
Masyarakat sekitar juga dilibatkan dalam menjaga kebersihan dan kesakralan candi, dengan harapan bahwa Candi Barong bisa terus dinikmati oleh generasi mendatang.
FAQ
1. Apa yang Membuat Candi Barong Unik Dibandingkan Candi Lainnya?
Candi ini memiliki keunikan dalam hal arsitektur dan ornamen yang menggambarkan Barong, makhluk mitologi Hindu yang lebih dikenal dalam budaya Bali.
Letaknya yang berada di perbukitan juga memberikan pengalaman wisata yang berbeda dengan candi lainnya.
2. Apakah Ada Tiket Masuk untuk Mengunjungi Candi Barong?
Ya, untuk masuk ke kawasan Candi Barong, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk dengan harga yang terjangkau. Tiket ini digunakan untuk perawatan dan pelestarian candi.
3. Bagaimana Kondisi Fasilitas di Sekitar Candi Barong?
Meskipun tidak sebesar situs wisata lain, fasilitas di sekitar Candi Barong cukup memadai. Terdapat area parkir, toilet, dan beberapa warung yang menjual makanan ringan dan minuman.
Dengan segala keindahan dan sejarah yang dimilikinya, Candi Barong memang layak untuk dikunjungi.
Bukan hanya sebagai tempat wisata, tetapi juga sebagai tempat untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.